Selasa, Mei 12, 2009

Pengalaman dan keinginan masa depan

Beberapa tahun terakhir adalah saat-saat dimana tahun paling membingungkan buat gue, tahun paling 'gelap' buat gue. Gue bingung akan masa depan lebih tepatnya.Mw jadi apa gue yak??Aplagi semenjak bokap gue meninggal.Wew,,i felt like, this is it, i think this is the end of my fuckin' life. Gue berpikir ulang buat nerusin kuliah gue, yang pada saat itu mendapatkan SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) fakultas hukum Universitas Negeri Udayana, Bali. Sempat bertahan satu tahun kuliah di Udayana, tapi yang pada akhirnya gue membuat keputusan untuk berhenti kuliah. Menurut gue sih ini merupakan keputusan yang sangat tepat (pada saat itu gue berpikir untuk berhenti dengan pertimbangan gak mau nyusahin nyokap gue untuk nge-biayain kuliah gue).

Setelah gue berhenti kuliah, gue mulai kerja (sebenernya gue udah mulai mencob dunia pekerjaan pada waktu gue kuliah di Bali, pernah menjadi office boy di Hotel dan waiter di Dikotik) mulai dari sales toko parfum sampai terakhir jadi operator telepon di perusahaan penerbangan. Tiba disaat titik terjemu dalam hidup gue memutuskan berhenti gawe (yg notabene untuk keuangan sebenarnya gawean gue di perusahaan penerbangan lebih dari kata cukup untuk seorang anak kecil yang hanya lulus ber-ijasahkan sma). Sembilan bulan sudah berlalu dari hari dimana gue berhenti gawe, dan sekarang saat ini gue duduk didepan laptop menulis note ini masih belum seratus persen mengerti dan tahu apa yang gue mau.

Masih dalam keadaan bingung mau jadi apa, walau sudah sedikit mulai mendapat beberapa gambaran hal-hal apa aja yang mau gue lakukan di dunia ini. Dua hal yang pasti, apapun yang gue lakukan nantinya itu untuk membanggakan Tuhan gue dan juga membanggakan keluarga gue. Keluarga disini yang dimaksud adalah nyokap gue, 2 kaka kandung gue dan 2 abang kandung gue. Untuk masalah keluarga, gak tau kenapa gue sangat-sangat addicted dan pengen banget yang namanya nge-banggain keluarga gue dan gak mau bergantung kepada orang lain. Belajar dari pengalaman yang ada, gak selamanya teman atau saudara itu baik untuk kita. Pengalaman pribadi gue sendiri atau bahkan yang lebih meringis adalah pengalaman saat bokap gue menjelang kematiannya. Tapi justru sedikit bersyukur, karena dengan adanya pengalaman-pengalaman itu yang malah membuat gue membuka mata dan memotivasikan diri sendiri kalau pada akhirnya gue harus lebih hebat dari mereka semua. Orang-orang boleh mentertawakan sinis diri gue atau keluarga gue, tapi kita boleh lihat, siapa nanti yang akan tertawa belakangan ?!?

Perjalanan waktu didalam hidup gue telah membentuk gue menjadi yang sekarang, lebih optimis, lebih fokus, lebih dewasa menyikapi masalah, dan lain sebagainya. Seiring dari waktu tersebut gue menemukan ada 3 (tiga) perkataan yang smpai sekarang gue pegang teguh buat jadi pegangan berpikir dan bertindak.
(1) Tuhan itu selalu baik dan slalu ada untuk gw dlm keadaan apapun.
(2) Percaya akan apa yg terjadi didalam hidup kita itu adalah demi hasil akhir yang terbaik.
(3) Percaya akan kemampuan diri kita, walau disaat tak ada satupun yang percaya.

Beberapa tahun belakang memang menjadi tahun 'ter-gelap' gue, tapi semua tahun kedepan akan menjadi tahun 'ter-terang' gue. Karena hidup itu emang gak mudah, tapi juga tidak akan pernah sulit.

::disadur dari: note di facebook pribadi Sabtu, 7 Februari 2009 - 2:50 siang :

2 comments:

Unknown mengatakan...

emang ada saatnya no orang ngerasa ga banget dalam hidupnya,,
tapi biar gimanapun kn kita harus tetep percaya "akan ada pelangi sehabis badai".

oneday gw ngerasa 'ga banget' n gw cerita ma someone,, alhasil gw menemukan jawaban yang amazed banget,,
"coba aja kamu baca mazmur 23"
gw search di google,, n gw menemukan kekuatan dan keyakinan baru,,

coba aja lo ikutan search ya:
http://dapetza2007.blogspot.com/2008/03/merenungkan-mazmur-23.html
mudah2an bisa kasi semangat dan kekuatan baru buat lo..DAPETZA: Merenungkan Mazmur 23

Source: dapetza2007.blogspot...
TUHAN ADALAH GEMBALAKU TAKKAN KEKURANGAN AKU. Pertanyaan kritis yang datang kepada kita adalah bukan mengapa saya selalu kekurangan, tetapi apakah Allah sudah menjadi gembala kita. Gembala berarti dia yang berotoritas

nando.gino mengatakan...

thanks cinthya,,really helpfull and powerfull comment.

one of my best friend dah lu pokoknya ^^

Posting Komentar

 
ss_blog_claim=c2f27b364ef7acd74baa6421e2336682 ss_blog_claim=c2f27b364ef7acd74baa6421e2336682