Selasa, Mei 18, 2010

An Impressive Journey

Bermalam di Pulau Semak Daun, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Hari Pertama : Sabtu, 15 Mei 2010

Akhir pekan lalu saya baru saja melakukan perjalanan ala backpacker bersama teman saya Reza Purnama a.k.a CeCe dan teman-temannya CeCe saat duduk di bangku SMA yaitu Dstya Adventyas a.k.a Lastri, Deddy Samuel a.k.a Juri, Nando Tampubolon a.k.a Nando yang baru saja saya kenal dalam waktu semalam. Perjalanan yang kami lakukan adalah mengunjungi Pulau semak daun yang memiliki keindahan akan pantai dan terumbu karangnya. Keberangkatan awal saya lakukan dari rumah gino tempat kami bermalam dan berkumpul menuju ke marina ancol. Waktupun menunjukan pukul 04.00 wib pagi, saya dan nando yang tidak tidur semalaman mulai membangunkan teman-teman kami yang lainnya untuk segera bergegas mandi dan siap-siap untuk melakukan perjalan ala backpacker kami (for the first time). Dari rumah nando kami menggunakan bajaj menuju halte busway terdekat untuk menuju marina ancol (sempet salah busway,sangking ga mau ketinggalan kapal pukul 07.00 wib)!! Sesampainya di ancol kami harus berjalan kaki cukup jauh sekali menuju dermaga (padahal ada ojek, tp kan temanya backpacker jd harus jln kaki,,aaarrrgghhh)!!!! Tanpa diduga reza memberhentikan salah satu pengendara motor dijalan untuk menumpang menuju ke dermaga tempat pembelian tiket kapal. Dengan seenak jidatnya dia, tas bawaannya ditinggal dan dia pun langsung pergi meninggalkan kita dengan sepeda motor. Sampai juga kami di tempat pembelian tiket dimana antrian yang panjang sudah menyambut kami.

Waktu pun menjunjukkan pukul 07.00 wib kami pun tidak berfikir panjang lagi langsung masuk dalam antrian karena takut akan kehabisan tiket kapal. Setelah menunggu sekian lama seorang petugas tiketpun berkata: tiket telah HABISSS!!!! Arrrgghhh,,ga munggkiiinn! Secerca kami berteriak!! Adanya ketidak patuhan dalam tata tertib penjualan tiket (Rp.32.000) di dermaga marina ancol membuat kami dan orang-orang yang kehabisan tiket geram. Bayangin aja, didalam peraturan tertera kalau tidak dapat mewakilkan dalam pembelian tiket terkecuali anak dibawah 10 tahun dan Lansia, tapi pada kenyataannya banyak banget yang satu orang beli tiket untuk 5 orang bahkan lebih. Keributan pun tak dapat ter-elakkan, nando yang katanya sang volunteer penjaga kali bersih (uppss.. maksudnya volunteer JakartaBersih) sangat geram memprotes petugas untuk menyediakan kembali tiket dan armada. Kami pun tidak pantang menyerah, tetap berusaha dan berada di dermaga marina ancol menunggu armada lain dating menjemput. 4 jam kami menunggu akhirnya datang juga kapal yang kami tunggu, langsung menuju pulau pramuka!! *fiuuhhh akhirnya berangkat juga..bye-bye Jakarta, bye-bye macet, bye-bye polusi.

Waktu yang ditempuh marina - pulau pramuka adalah (45menit) klo ga salah. Ditengah perjalanan menuju pulau pramuka kapal kamipun sering berhenti sejenak,dikarenakan banyaknya sampah yang menyangkut di baling-baling kapal. Betapa kotornya laut Jakarta,,Dan Akhirnya sampai juga kita dipulau pramuka, yey! Pukul 13.30 wib. Kamipun langsung menyewa snorkling dengan harga Rp. 40.000 dan perahu untuk pergi kepulau semak daun dengan harga Rp.300.000. Ternyata sebelum kepulau semak daun kami ditujukan kepulau air,,, pulau air adalah pulau kecil yang indah dengan hamparan pasir putih dan air laut dengan ombak yang tenang hijau jernih dengan dasar yang rendah sehingga sangat nyaman jika kita ingin berenang di sini. Sekitar satu jam kami berenang dan ber-snorkeling ria di pantai pulau ini. Coral-coral yang indah dengan habitatnya menjadikan saya merasa sangat menikmati pemandangan alam bawah laut. Dan tentunya mengabadikannya dengan foto-foto indah coral. Tampak bangunan-bangunan peradaban kota bawah laut dengan keindahan pancang-pancang karang yang merekahkan bunga-bunga karang berwarna-warni yang tersibukkan oleh keriuhan dan keramaian penduduk kota yang beraneka ragam jenis, warna dan bentuknya,, wooooww,,,goooddd,,indah tiada duanya!! Dan tak terasa waktu di jam tangan si juri sudah menunjukan pukul 16.00 wib, yang berarti sudah sore dan semua harus istirahat. Kamipun melanjutkan perjalanan kepulau semak daun. Di sana tidak terdapat resort/hotel/cottage/penginapan apalah itu namanya, jika ingin tinggal di sana anda harus membawa tenda/sleeping bag/camping dan hanya membayar Rp.50.000/terserah berapa lama bermalam dibyr ke penjaga pulau. hanya ada penjaga pulau saja yang menetap disana. memang tempat yang indah dengan pasir putih yang lembut dan tempat yang benar-benar nyaman untuk bermalam.

Karena hari sudah sore kami segera mencari dan menyusuri pulau semak daun untuk
mendirikan tenda. Dan Tenda kamipun akhirnya berdiri walaupun seadanya! Sunset yang (mungkin) begitu indah tidak kami lihat karena terlalu sibuk dan letihnya berurusan dengan tenda dan segala macam atribut kekomporan dan masak memasak. Hari sabtu yang bagi sebagian besar anak gaul jakarta dihabiskan bermesraan dengan para kekasih mereka masing-masing pun lewat setelah kami habiskan dengan bermain kartu dan sedikit bumbu-bumbu lawakan dari kami masing-masing.


Hari Kedua : Minggu, 16 Mei 2010

Jam 5 pagi, saat saya, juri dan dstya mungkin (lebih tepatnya memang iya) ngiler dan terpejam kedua mata kami, saat itu pula terdengar samar-samar perpaduan suara indahnya kicauan burung dengan suara hancurnya obrolan kedua perjaka (amin) CeCe dan Nando yang sedang sibuk memasak dengan kompo hasil pinjaman dari temannya si Lizy. Setelah dengan perut kenyang akhirnya mereka berdua membangunkan kami bertiga yang masih setengah sadar didalam tenda untuk sarapan dan bersiap karena jemputan perahu akan tiba jam 7 pagi, dan yeah, disinilah sialnya kami semua. Karena terlalu sibuk dengan urusan perut dan membenahi tenda juga tas bawaan kami masing-masing akhirnya SUNRISE pun terlewatkan lagi. Hebat bukan ? (arrrgggghhh,,,teriak). Sembari menunggu kedatangan bang Sangin si pengendara perahu yang menjemput, kami berlima menjadi satu, loh-loh kok jadi kaya lagu kartun jaman es-de y ? Oke, balik ke cerita, kami berlima yang sudah rapih, wangi (walau tidak mandi) langsung dengan sigap mengelilingi pulau Semak Daun untuk mencari angle-angle spot terbaik untuk photosession.

Delapan lewat sepuluh menit kami pun menyelesaikan photosession dengan terpaksa karena waktu yang sangat terbatas mengharuskan kami untuk naik perahu agar sampai ke pulau pramuka sesuai jadwal, yang tentunya didahului dengan menyinggahi pulau air kembali dan juga pulau keramba, tempat penangkaran ikan hiu dan segala jeni ikan lainnya. 8.45 perahupun merapat diseberang pulau air,,kami satu persatu melompat terjun bebas ke laut yang jernih. Kemudian saya, CeCe, dan juri mencetuskan untuk berlomba berenang menuju pulau air. Sesak terengah-engah kami ber-3 sesampainya dibibir pantai pulau air.hahahahaa,,,setelah sejam kami bermain-main dipulai air kami melanjutkan ke penangkaran hiu dekat dari pulau pramuka walaupun hujan menghadang kami. Sampailah kita di penangkaran hiu,,woooww,,indahnya berbagai macam hiu terdapat di penangkaran ini. Selain hiu, juga terdapat penangkaran ikan bandeng, lobster, kerapuh, kakap, dll. Tidak hanya melihat jenis-jenis ikan, tetapi kita juga membeli dan memberi makan langsung ikan-ikan tersebut. Karena waktu kami sangat terbatas kami segera melanjutkan perjalanan pulang menuju kepulau pramuka.

Pukul 10.00 wib tiba di pulau pramuka langsung bergegas ketempat pembelian tiket dan terpampang “TIKET KE MARINA HABIS” ooohh myyy gooooodd!!! What should we do, God?! Sedangkan keberangkatan baru ada lagi keesokan harinya. Ga mungkin kita pulang keesokanhari dikarenakan persediaan pangan dan uang yang sudah menipis, well, lebih tepatnya sangat menipis. Akhirnya kami saya mencoba ke dermaga untuk mencari alternatif perahu lain dan pucuk dicinta ulampun tiba *kalau kata pepatah* , ada seorang bapak mengajak kami “ayooo-ayooo naik keperahu”. Kami bingung kapal itu menuju kemana. Bapak itu berkata “ayooo,,muara angkee,,muara angkee,,,” kami langsung mengikuti rombongan didepan kami menuju kapal. Senangnya sudah berada didalam kapal. Butuh waktu 2 jam untuk menuju muara angke (1 jam 15 menit lebih lama dari keberangkatan awal). Cukup ekstrim juga menggunakan jasa kapal ini, kami layaknya imigran gelap yang ingin menuju suatu daerah tertentu berbasah-basah ria, blum lagi asap kapal, dan suara bising dari mesin kapal. Ditengah perjalanan hujan dengan lebatnya mengguyur laut Jakarta. Kekhawatiran muncul dibenak saya bagaimana apabila kapal ini dihantam ombak yang sangat besar dan dikapal ini tidak disediakan pelampung…ohhh tuhaaannn,,,maafkanlah hambamu ini ya tuhaannn (dalam hati saya,,uhuhuhuuu). Merasa bosan dengan suasana kapal dan laut yang diguyur hujan lebat kami menghabiskan waktu dengan bercanda gurau dan tidur pastinya. Jam menunjukkan sekitar pukul 13.00 wib, grimis! Akhirnya kami sampai juga di muara angke! Sejauh mata memandang hanya sampah saja yang bisa saya lihat, bau yang menusuk hidung membuat perut mual. Ini kali pertama saya berada di muara angke. Tidak tahan dengan kondisi seperti itu saya berkali-kali muntah. Dan segera mencari angkot yang menuju grogol,,,dan kami menggunakan jasa bus sampai daerah asmi - pulomas dan dilanjutkan dengan taxi sampai kembali di rumah nando.


------------
This is guest post from my new friend called Monte. Well, at first actually I asked him to write down the story in English, but I dunno why and how, well, maybe he just lost his mind somewhere or what.LOL, so this is it. His full story of our backpacking to Semak Daun Island, Thousands Island in Bahasa Indonesia. Want to know more about the author ? He has no blog, but still He so easy to find in this online's world. Just add his twitter monteFadly or his FB account.

6 comments:

narti mengatakan...

aha seru sekali...perjalanan yg sangat mengesankan.
bisa ngambil pic bawah lautnya?

sda mengatakan...

ceritanya lengkap sekali...ada pasir putih, hujan-hujan, ada banyak sampah bahkan bikin muntah.
tulisan jujur....
kapan mereka berbenah?

nitia/ monto mengatakan...

Envy!! you travel alot! i really wish i could have more time to that kind of stuff too! :( but keep sharing your experience, ninooo :)

nando.gino mengatakan...

@narti . thanks mba, gak bisa ambil pic bawah lautnya. Kan kameraku bkn yg anti air >,< nih lg ngmpulin duit buat beli yg anti air sampai kedaleman 5 meter. Canon ada tuh...

@Aby Umy..^^ oke saya pasti akan mampir

@NITIA LOL, then you should travel a lot too. You should travel more this beautiful country. Take a break from your busy day, 2 or 3 days is enough for chillax.

montefadly mengatakan...

gi foto-fotonya ga ada yang lain apa? foto yang lebih bagusan lagi kek,,foto yg lagi di pulau air tuh kan bagus2,,,jadi org tertarik untuk ke pulau seribu,,donok dah lo!

nando.gino mengatakan...

@moteFadly hihihi,,males banget ngecil-ngecilinnya. Btw, thx ya cun buat tulisannya,

Posting Komentar

 
ss_blog_claim=c2f27b364ef7acd74baa6421e2336682 ss_blog_claim=c2f27b364ef7acd74baa6421e2336682