Minggu, Agustus 23, 2009

Belajar Nulis Eps. 1

Jam di laptop menunjukkan 1 lewat 34. Mata gue masih betah terhadap ke-insomnia-an otak gue. Duduk di lantai dengan laptop di atas meja, hape blackberry tepat disamping laptop (bukan laptop gue dan bukan blackberry gue, tapi akan menjadi milik dari kreasi tangan dan otak gue untuk beberapa jam kedepan). Flashdisk pun gue pasang ke laptop, menyalakan mp3, membuka program microsoft word, memulai menulis dan juga browsing online sesekali dengan blackberry bold milik kakak gue. Mencoba menggali inspirasi dan mendatangkan inspirasi untuk menulis. Menulis mungkin memang bukan keahlian gue dari dahulu maupun sekarang, tapi bukan berarti esok hari gue tidak bisa memiliki keahlian tersebut bukan ? mencoba menulis, bukan untuk mencoba untuk menjadi seorang penulis (dalam konteks sebagai mata pencaharian), juga bukan ingin menjadi sok puitis dengan menulis puisi roman picisan ala shakespeare. Menulis, lebih tepatnya mencoba belajar menulis, adalah untuk sebagai terapi untuk otak gue menjadi lebih berguna dan lebih relaks. Mencoba untuk meng-ekspresikan yang ada didalam otak gue ke dalam bentuk tulisan, tulisan yang tulus dan jujur.

Jadi teringat tentang pengalaman menulis sewaktu masih kecil. Inget waktu sd pernah disuruh membuat karangan bebas ? hampir di setiap pelajaran bahasa indonesia tiap tingkatan kelas pasti ujian bahasa indonesia selalu ada bagian untuk membuat karangan bebas. Hal yang lucu adalah, hampir semua murid-murid di sekolah gue dulu (termaksud gue, buat yang tidak termaksud, beruntunglah berarti anda termaksud orang-orang yang kreatif) memulai sebuah karangan dengan sebuah kalimat ‘Pada suatu hari....’ atau ‘Dahulu kala ....’. Ya, sangat-sangat bosan sekali dengan pembuka kalimat sebuah karangan seperti itu, dan mau tau ? kebiasaan ini terbawa sampai gue duduk di sekolah tingkat lanjutan pertama (seinget gue sih kayaknya kebiasaan ini terbawa sampai kelas 2 smp). Waktu makin lama makin berlalu (kadang terasa lambat bergerak, kadang juga sang waktu terasa cepat bergerak), gue makin menyadari kalau gue sudah sangat bosan dengan pembukaan kalimat karangan dengan kata ‘Pada suatu hari....’ ataupun ‘Dahulu kala ....’. Kegemaran dan keinginan gue untuk membaca adalah hal yang menurut gue membantu gue untuk sedikit lebih memperbaiki cara menulis gue dan juga menambah wawasan otak gue. Belum bisa dibilang sudah baik dan benar dalam menulis, tapi gue sangat sadar (tidak bermaksud untuk percaya diri yang berlebihan) kalau kemampuan menulis gue sekarang adalah lebih baik dari kemampuan menulis gue pada waktu sekolah dasar maupun pada waktu sekolah lanjutan tingkat pertama dulu (perbandingan yang buruk. Hahaha).

Baik, cukup dengan curhatan masa lalu, kembali ke masa kini. Beberapa hal yang gue lakuin untuk sedikit membantu gue mengasah dan terus mengembangkan kemampuan menulis adalah :: 1. membuat blog dan berupaya untuk sesering mungkin mem-posting sebuah kata-kata. 2. membuka akun Facebook dan Twitter, dengan adanya fasilitas update status, mengasah gue untuk mencoba menulis dalam kalimat yang singkat tapi bermakna. 3. lebih rajin menggunakan layanan sms dibandingkan membuat panggilan di telepon genggam. 4. menjadi member sebuah layanan chatting online, dan bertegur sapa dengan sesama pengguna melalui kirim-terima pesan. 5,6,7 dan seterusnya adalah rahasia (sebenarnya bukanlah rahasia, tapi memang tidak ada atau tidak terpikirkan saat ini). Kesimpulan dari kesemuaan itu yaitu gue berharap untuk terus dan terus dapat meningkatkan kemampuan menulis gue dan menjadikannya berguna bagi diri gue sendiri dan terhadap orang lain (kalau memang memungkinkan). Tapi, tunggu – tunggu, dari tadi ngomongin tentang belajar menulis, mana hasil tulisan yang sebenarnya ?

0 comments:

Posting Komentar

 
ss_blog_claim=c2f27b364ef7acd74baa6421e2336682 ss_blog_claim=c2f27b364ef7acd74baa6421e2336682